Mendeskripsikan Kearifan Lokal di Indonesia Terkait Dengan Sikap Inklusif Toleran dan Gotong Royong Dalam Keragaman Agama dan Budaya di Lingkungan Sekitarnya
Pancasila adalah filsafat negara yang lahir sebagai ideologi kolektif (cita-cita bersama) seluruh bangsa Indonesia. Pancasila dikatakan sebagai filsafat karena merupakan hasil perenungan jiwa yang mendalam yang menggugah kesadaran para pendiri negara, termasuk Soekarno ketika menggagas ide Philosophische Grondslag dan pandangan hidup bangsa (weltanschauung) dan mengandung muatan filsofis. Perenungan ini mengalir ke arah upaya untuk menemukan nilai-nilai filosofis yang menjadi identitas bangsa Indonesia. Paradigma Pancasila sebagai filsafat muncul dari perenungan dan hasil diskusi pada sidang BPUPKI dan PPKI. Notonagoro, Soerjanto, Poespowardoyo, Sastrapratedja termasuk segelintir pemikir yang menaruh perhatian terhadap Pancasila sebagai sistem filsafat. Kedudukan Pancasila sebagai sistem filsafat bertitik tolak dari teori-teori filsafat.
Pancasila sebagai sistem filsafat merupakan suatu kesatuan bagian-bagian yang saling berhubungan, saling bekerja sama antara sila yang satu dengan sila yang lain untuk tujuan tertentu dan secara keseluruhan merupakan suatu kesatuan yang utuh yang mempunyai beberapa inti sila, nilai dan landasan yang mendasar. Selain itu, Pancasila juga merupakan sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia, sebagai dasar filsafat negara Republik Indonesia, sebagai ideologi bangsa dan negara Indonesia. Seluruh kedudukan dan fungsi Pancasila itu bukanlah berdiri secara sendiri-sendiri namun bilamana dikelompokkan maka akan kembali pada dua kedudukan dan fungsi Pancasila yaitu sebagai dasar filsafat negara dan pandangan hidup bangsa Indonesia.
Kedudukan dan fungsi Pancasila sebagai dasar filsafat negara dan pandangan hidup bangsa ditentukan oleh bagaimana bangsa dan rakyat negeri ini menerjemahkan Pancasila dalam tata-laku keseharian bernegara dan bermasyarakat. Pancasila bukan hanya sebagai filsafat dan dasar negara, tetapi juga ruh kehidupan negeri ini. Redup cahaya Pancasila, pudarlah Indonesia sebagai bangsa, hilang ruh Pancasila, lenyapnya Indonesia sebagai bangsa tinggal menunggu waktu.
Dalam sistem filsafat terdapat butir-butir Pancasila yang merupakan pengetahuan kearifan yang berasal dari image budaya atau pengetahuan kearifan lokal masyarakatnya. Kearifan lokal di Indonesia dapat dilihat dari sikap inklusif, toleran, dan gotong royong yang diterapkan dalam keragaman agama dan budaya di lingkungan sekitar. Sikap inklusif mengajak semua pihak untuk turut serta dan merasa diakui dalam berbagai aspek kehidupan bersama, termasuk dalam hal agama dan budaya.
Untuk memahami Pancasila sebagai sistem filsafat, kita perlu mencari informasi dari berbagai sumber tentang konsep dan pengertian kearifan lokal dalam kehidupan masyarakat di Indonesia yang terkait dengan sikap inklusif, toleran, dan gotong royong dalam keragaman agama dan budaya. Adapun, berbagai kasus yang terkait dengan pengembangan karakter Pancasila, seperti jujur, gotong royong, dan cinta damai di lingkungan yang kita tempati. Dan contoh tentang keputusan yang diambil berdasar pada prinsip musyawarah dan mufakat di lingkungan sekitar kita.
- Melakukan survei terbatas.
- Mencari materi dari berbagai sumber.
- Penyusunan tugas mengacu pada penulisan kaidah karya ilmiah.
A. Pengertian Kearifan Lokal
Dalam kehidupan masyarakat Indonesia terdapat nilai-nilai sosial yang membentuk kearifan lokal (local wisdom) dan telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Misalnya, gotong royong, kekeluargaan, musyawarah untuk mufakat, dan tepa selira (toleransi). Hadirnya kearifan lokal ini tak bisa dilepaskan dari nilai-nilai religi yang dianut masyarakat Indonesia sehingga nilai-nilai kearifan lokal ini makin melekat pada diri mereka.
Kearifan lokal merupakan suatu gagasan konseptual yang hidup dalam masyarakat, tumbuh dan berkembang secara terus-menerus dalam kesadaran masyarakat, berfungsi dalam mengatur kehidupan masyarakat dari yang sifatnya berkaitan dengan kehidupan yang sakral sampai yang profane (biasa). Di samping itu kearifan lokal dapat didekati dari nilai-nilai yang berkembang di dalamnya seperti nilai religius, nilai etis, estetis, intelektual atau bahkan nilai lain seperti ekonomi, teknologi dan lainnya. Maka kekayaan kearifan lokal menjadi lahan yang cukup subur untuk digali.
Peranan agama tidak bisa dipandang sebelah mata dalam hubungan sosial, kebudayaan, maupun peradaban.
Peran agama menempati tempat yang sangat penting dalam kehidupan manusia, khususnya Indonesia yang dikenal sebagai masyarakat yang religius. Kenyataan pluralitas agama di Indonesia menunjukkan adanya dinamisasi sekaligus problematik yang dihadapi bangsa Indonesia untuk hidup berdampingan dalam kebersamaannya. Baik secara teoritis maupun faktual masalah ini bukanlah persoalan sederhana yang hanya dapat diselesaikan dalam peta konsep teoritis.
Kearifan lokal dalam kehidupan masyarakat di Indonesia berkaitan dengan sikap inklusif. Sikap inklusif berarti memandang positif perbedaan dengan memunculkan dorongan/ motivasi untuk mempelajari perbedaan tersebut dan mencari sisi umumnya guna memperoleh manfaat yang menunjang hidup / cita-citanya. Sehingga dalam kehidupan masyarakat sikap inklusif diperlukan karena dalam suatu kearifan lokal setiap individu didalamnya memiliki perbedaan, namun dengan perbedaan itulah individu menyikapi dan menemukan cara untuk menjadi satu kesatuan yang berjalan seiringan sehingga suatu budaya dapat terus berjalan.
Selain itu kearifan lokal berkaitan dengan sikap toleran. Toleransi berarti sikap saling menghormati dan menghargai antarkelompok atau antar individu dalam masyarakat dalam suatu tempat. Di Indonesia terdapat banyak individu yang berbeda watak, pemikiran, bahasa. budaya, suku dan agama yang dianutnya dengan demikian sikap toleran yang tinggi antar individu diperlukan dan dijadikan tonggak agar suatu kearifan lokal dapat terus berkembang dan tidak terjadi perselisihan.
B. Berbagai kasus yang terkait dengan pengembangan karakter Pancasila, seperti jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong royong, dan cinta damai di lingkungan Anda.
Menerapkan Pancasila dalam kehidupan sehari- hari menjadi salah satu kedudukan Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa. Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa mengandung pengertian bahwa nilai yang terkandung di dalamnya merupakan pegangan dalam mengatur sikap dan tingkah laku. Salah satu contoh kasus yang sering kita temui di lingkungan masyarakat yaitu, mengadakan kegiatan kerja bakti membersihkan lingkungan sekitar. Berdasarkan contoh kasus tersebut, maka tindakan yang kita lakukan sebagai warga dari penduduk lingkungan tersebut, kita wajib membantunya atau ikut serta dalam kegiatan tersebut. Selain dapat mempercepat proses pengerjaannya kita juga dapat menumbuhkan dan memperkuat silaturahmi, persaudaraan serta menumbuhkan kepedulian terhadap sesama.
Secara tidak langsung kegiatan tersebut termasuk dalam budaya gotong royong, yang dimana pada saat ini sudah mulai memudar. Oleh karena itu, perlu dilestarikan sebagai tonggak toleransi dalam setiap berbedaan yang ada di Indonesia. Gotong royong merupakan suatu bentuk kegiatan yang dilakukan secara bersama-sama yang sifatnya sukarela tanpa mengharap imbalan apapun. Sebuah pekerjaan jika dikerjakan secara gotong royong maka, pekerjaan seberat apapun akan terasa ringan dan cepat selesai.
Sebagai Bangsa Indonesia kita harus mengamalkan nilai-nilai luhur tersebu. Jika tidak diterapkan atau diimplementasikan, maka pandangan hidup tersebut hanya menjadi slogan dan tidak bermanfaat sama sekali dalam kehidupan sehari-hari. Dalam keadaan demikian maka bangsa Indonesia akan mudah dimanfaatkan oleh pihak-pihak tertentu sehingga terjadi perpecahan.
C. Keputusan yang diambil berdasar pada prinsip musyawarah dan mufakat di lingkungan sekitar Anda.
Prinsip dari musyawarah dan mufakat yaitu budaya yang menekankan pada kesepakatan dalam pengambilan keputusan. Dalam musyawarah, terdapat beberapa pihak yang menyampaikan pendapat dan saling bertukar pendapat terhadap suatu persoalan. Menyelesaikan suatu persoalan yang menyangkut kepentingan orang banyak ini, bangsa Indonesia dalam mencapai mengambil keputusan bukan berdasarkan paksaan, melainkan karena mufakat yang telah melalui proses dan pertimbangan yang matang.
Mufakat harus memperhatikan kepentingan bersama. Dalam kehidupan sehari-hari, terkadang kita jumpai perbedaan pendapat. Hal ini, merupakan suatu hal yang wajar dikarenakan setiap orang bebas untuk berpendapat dan memiliki pandangan yang berbeda-beda. Demikian pula, hal ini dapat terjadi di dalam musyawarah dimana kita tidak bisa menghindari adanya perbedaan pendapat. Perbedaan pendapat ini tidak perlu dipermasalahkan, melainkan kita cari jalan keluarnya bersama-sama sehingga dapat perbedaan pendapat ini dapat diterima tanpa paksaan oleh semua pihak.
Selain itu, di dalam sistem filsafat terdapat butir-butir Pancasila yang merupakan pengetahuan kearifan yang berasal dari image budaya atau pengetahuan kearifan lokal masyarakatnya. Kearifan lokal di Indonesia dapat dilihat dari sikap inklusif, toleran, dan gotong royong yang diterapkan dalam keragaman agama dan budaya di lingkungan sekitar. Sikap inklusif mengajak semua pihak untuk turut serta dan merasa diakui dalam berbagai aspek kehidupan bersama, termasuk dalam hal agama dan budaya.
Kedudukan Pancasila sebagai sistem filsafat ditentukan oleh bagaimana bangsa dan rakyat mengimplementasikan serta mengaktualisasikan Pancasila dalam bertingkah laku. Seperti halnya pada saat terjadi perbedaan pendapat yang menyangkut kepentingan banyak orang, bangsa Indonesia menggunakan metode musyawarah untuk mencapai kata mufakat tanpa adanya paksaan.
Komentar
Posting Komentar